Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengalami hal serupa hingga membuat Aisyah cemburu. Di depan Aisyah, Nabi dengan bangganya mengatakan,
إِنِّي قَدْ رُزِقْتُ حُبَّهَا
“Sungguh Allah telah menganugrahkan kepadaku rasa cinta kepada Khadijah” (HR. Muslim, no.2435)
Padahal dingetahui bahwasanya Aisyah adalah wanita yang sangat pencemburu. Aisyah radhiallahu ‘anha bertutur,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
ذَكَرَ خَدِيجَةَ أَثْنَى عَلَيْهَا فَأَحْسَنَ الثَّنَاءَ قَالَتْ
فَغِرْتُ يَوْمًا فَقُلْتُ مَا أَكْثَرَ مَا تَذْكُرُهَا حَمْرَاءَ
الشِّدْقِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهَا خَيْرًا مِنْهَا
قَالَ مَا أَبْدَلَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرًا مِنْهَا قَدْ آمَنَتْ
بِي إِذْ كَفَرَ بِي النَّاسُ وَصَدَّقَتْنِي إِذْ كَذَّبَنِي النَّاسُ
وَوَاسَتْنِي بِمَالِهَا إِذْ حَرَمَنِي النَّاسُ وَرَزَقَنِي اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ وَلَدَهَا إِذْ حَرَمَنِي أَوْلَادَ النِّسَاءِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika menyebut tentang
Khadijah maka ia pun memujinya, dengan pujian yang sangat indah. Maka
pada suatu hari aku pun cemburu, maka aku berkata, “Terlalu sering
engkau menyebut-nyebutnya, ia seorang wanita yang sudah tua. Allah telah
menggantikannya buatmu dengan wanita yang lebih baik darinya.” Maka
Nabi berkata, “Allah tidak menggantikannya dengan seorang wanita pun
yang lebih baik darinya. Ia telah beriman kepadaku tatkala orang-orang
kafir kepadaku, ia telah membenarkan aku tatkala orang-orang mendustakan
aku, ia telah membantuku dengan hartanya tatkala orang-orang menahan
hartanya tidak membantuku, dan Allah telah menganugerahkan darinya
anak-anak tatkala Allah tidak menganugerahkan kepadaku anak-anak dari
wanita-wanita yang lain.” (HR. Ahmad, no 24864 dan dishahihkan oleh para
pentahqiq Musnad Ahmad)
Setelah wafatnya Khadijah kecintaan Nabi tetap melekat di hati beliau. Beliau masih tetap sering menyebut-nyebut Khadijah bahkan beliau memberikan hadiah kepada sahabat-sahabat Khadijah radhiallahu ‘anha, hingga seakan-akan sepertinya tidak ada wanita di dunia ini kecuali Khadijah. Aisyah mengatakan,
Setelah wafatnya Khadijah kecintaan Nabi tetap melekat di hati beliau. Beliau masih tetap sering menyebut-nyebut Khadijah bahkan beliau memberikan hadiah kepada sahabat-sahabat Khadijah radhiallahu ‘anha, hingga seakan-akan sepertinya tidak ada wanita di dunia ini kecuali Khadijah. Aisyah mengatakan,
مَا غِرْتُ عَلَى أَحَدٍ مِنْ نِسَاءِ النَّبِيِّ صلى الله
عليه وسلم مَا غِرْتُ عَلَى خَدِيْجَةَ وَمَا رَأَيْتَهَا وَلَكِنْ كَانَ
النبي صلى الله عليه وسلم يُكْثِرُ ذِكْرَهَا وَرُبَّمَا ذَبَحَ الشَّاةَ
ثُمَّ يَقْطَعُهَا أَعْضَاءَ ثُمَّ يَبْعَثُهَا فِي صَدَائِقِ خَدِيْجَةَ
فَرُبَّمَا قُلْتُ لَهُ كَأَنَّهُ لَمْ يَكُنْ فِي الدُّنْيَا امْرَأَةٌ
إِلاَّ خَدِيْجَةُ فَيَقُوْلُ إِنَّهَا كَانَتْ وَكَانَتْ وَكَانَ لِي
مِنْهَا وَلَدٌ
“Aku tidak pernah cemburu pada seorangpun dari istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti kecemburuanku pada Khadijah. Aku tidak pernah melihatnya akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyebut namanya. Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih seekor kambing kemudian beliau memotong-motongnya lalu mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah. Terkadang aku berkata kepadanya, “Seakan-akan di dunia ini tidak ada wanita yang lain kecuali Khadijah”, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia itu wanita yang demikian dan demikian dan aku memiliki anak-anak darinya….” (HR. Al-Bukhari, no.3907).
Dari sisi ini, hendaknya memahami dan pengertian,
sebagaimana jika memiliki kekurangan tentu saja kita ingin dipahami kekurangan kita sendiri. Di sisi lain ini adalah kekurangan yang
layaknya dimengerti akan tetapi hal ini juga termasuk penyakit, maka seharusnya ada sikap untuk merubah sifat tersebut.
Berikut tips untuk melupakan cinta pertama kita:
Berikut tips untuk melupakan cinta pertama kita:
1. Buang semua benda atau atribut, termasuk no hp, yg memicu timbulnya memori itu.
2. Selalulah berusaha dengan tidak mencari-cari identitas cinta pertama kita dimana pun itu. Karena semakin besar memori ini menggelayuti, maka akan semakin tersiksa. Bayangan menginginkan 'Si A' namun, ternyata tak kuasa tangan untuk mengayuhnya. zhalabe.blogspot.com
2. Selalulah berusaha dengan tidak mencari-cari identitas cinta pertama kita dimana pun itu. Karena semakin besar memori ini menggelayuti, maka akan semakin tersiksa. Bayangan menginginkan 'Si A' namun, ternyata tak kuasa tangan untuk mengayuhnya. zhalabe.blogspot.com
Sumber: Ust. Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
0 komentar:
Posting Komentar
SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.
Terima kasih !!!