Dangke terbuat dari fermentasi susu kerbau yang diolah secara tradisional. Dangke memiliki tekstur seperti tahu dan memiliki rasa yang mirip dengan keju Dangke juga terkenal memiliki kandungan protein betakaroten yang cukup tinggi.
Dangke dibuat dengan merebus campuran susu kerbau, garam, dan sedikit
getah buah pepaya. Hasil rebusan tersebut kemudian disaring, dibuang
airnya, dan kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan.
Bondan Winarno, pakar kuliner, termasuk penggemar dangke “Ini adalah makanan yang hebat dan sangat
khas,” katanya ketika ditemui dalam acara “Kelana Kuliner” di Citraland
Celebes, Makassar.
Bondan mengaku punya cara tersendiri menikmati dangke. “Yang paling
gampang itu dengan cara dipanggang di atas wajan, terus dimakan dengan
sambal terasi. Itu nikmat sekali,” kata pembawa acara “Wisata Kuliner”
ini.
Rasa dangke yang lembut serasi dengan rasa pedas sambal terasi. Cara
lainnya, kata Bondan, dangke bisa dicampur ke dalam kuah gulai.
“Dangke dimasak dengan kuah agar lebih kental,” ujarnya. Namun baginya,
cara menyantap dangke yang paling nikmat adalah dengan cara
memanggang.
Mr. Ma'nyos ini selalu memesan dangke dari Enrekang untuk dikirim ke rumahnya
di Jakarta. “Saya selalu sajikan ketika mengundang teman-teman ke
rumah. Mereka suka sekali dan keheranan ternyata ada juga keju khas
Indonesia, yaitu dari Enrekang,” katanya.
Meski dangke identik dengan keju, menurut Bondan, makanan ini tidak cocok jika dipadukan dengan masakan ala Western. “Karena cita rasanya asli Indonesia, jadi dia tidak cocok dengan masakan Western,” tambahnya. zhalabe.blogspot.com
(Sumber: Tempo Interaktif)
0 komentar:
Posting Komentar
SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.
Terima kasih !!!