
Berikut beberapa hal yang membuat curhat bisa berbalik menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.
1. Ketenangan Sesaat
Sebagian
besar dari kita selalu pergi mencari sahabat ketika sedang mengalami
masalah. Ketika Anda berbagi kekhawatiran dengan mereka, Anda akan
cenderung merasa dekat dan ikatan intim ini membangun rasa percaya diri.
Curhat tentang masalah yang kita hadapi akan membuat kita merasa lebih
baik.
Hal ini terjadi karena ketika wanita membicarakan sebuah masalah, tubuh akan memicu reaksi kimia di otak yang reaksinya mirip dengan efek mengonsumsi heroin sampai 'melayang'. Perasaan menjadi lebih baik ketika kita mendapatkan dukungan dari orang lain.
Mungkin menuangkan isi hati anda ketika tertekan kepada sahabat akan tampak seperti hal yang wajar untuk dilakukan tetapi ini bukanlah cara yang paling bijak, karena efek nyaman yang berlebihan ini akan membuat Anda untuk terus bercerita dan membongkar segala sesuatunya tentang diri Anda. Hal ini belum tentu ingin didengar oleh sahabat Anda.
Hal ini terjadi karena ketika wanita membicarakan sebuah masalah, tubuh akan memicu reaksi kimia di otak yang reaksinya mirip dengan efek mengonsumsi heroin sampai 'melayang'. Perasaan menjadi lebih baik ketika kita mendapatkan dukungan dari orang lain.
Mungkin menuangkan isi hati anda ketika tertekan kepada sahabat akan tampak seperti hal yang wajar untuk dilakukan tetapi ini bukanlah cara yang paling bijak, karena efek nyaman yang berlebihan ini akan membuat Anda untuk terus bercerita dan membongkar segala sesuatunya tentang diri Anda. Hal ini belum tentu ingin didengar oleh sahabat Anda.
2. Masalah Membesar
Menurut
penelitian terbaru yang dilakukan oleh University of Missouri,
kecenderungan wanita curhat secara berlebihan dan terus-menerus, akan
membuat masalah mereka membesar. Hal ini disebabkan karena rasa khawatir
membuat mereka terjebak dalam pikiran negatif, yang kemudian menjadi
rasa panik, depresi dan stres. Terlebih lagi, dalam kasus-kasus
tertentu, hal ini berubah menjadi kecemasan emosional yang tidak sehat.
3. Tidak Pernah Puas
Saat
seorang wanita membicarakan masalah mereka, sulit untuk menempatkan dua
sudut pandang masalah secara bersamaan. Efek jeleknya adalah Anda bisa
membuat sahabat menjadi tidak nyaman. Neeha Pathak, seorang profesional
di bidang media setuju dengan hal tersebut, "Saya biasanya melakukan
sesi curhat dengan dua teman dekat saya. Saya memperhatikan
kadang-kadang saya merasa lebih buruk setelah berbicara dengan mereka
tentang masalah saya".
Ketika Anda berbicara tentang masalah, ada kecenderungan menganalisa situasi secara berlebihan dan meminta teman-teman yang berbeda memberikan saran untuk masalah yang sama, yang sewaktu-waktu bisa membuat Anda merasa lebih cemas. Saran dari satu teman tidak akan pernah memuaskan Anda dan anda terus-menerus meminta saran lebih banyak. Selama proses inilah, Anda akan selalu berbicara tentang masalah tersebut.
Ketika Anda berbicara tentang masalah, ada kecenderungan menganalisa situasi secara berlebihan dan meminta teman-teman yang berbeda memberikan saran untuk masalah yang sama, yang sewaktu-waktu bisa membuat Anda merasa lebih cemas. Saran dari satu teman tidak akan pernah memuaskan Anda dan anda terus-menerus meminta saran lebih banyak. Selama proses inilah, Anda akan selalu berbicara tentang masalah tersebut.
4. Menular
Fenomena
ini sangat umum di antara wanita, psikolog menyebutnya 'penularan emosi
perilaku' atau 'kecemasan menular' dimana pikiran-pikiran negatif
seseorang dapat mempengaruhi suasana hati orang lain. Percaya atau
tidak, penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang terus-menerus
berhubungan dengan orang lain yang menderita depresi, cenderung ikutan
depresi. Sementara para pria berpikir, curhat hanya akan membuat masalah
lebih besar sehingga mereka memilih melakukan kegiatan lain untuk
mengalihkan pikiran mereka.
0 komentar:
Posting Komentar
SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.
Terima kasih !!!