Seni Tato atau “Tatu” berasal dari bahasa Tahiti yang diartikan sebagai "Tanda". Para ahli menyatakan awal perkembangan tato di dunia muncul sejak 12.000
tahun SM, yang kemudian menyebar luas ke daerah Yunani, Persia, dan Arab. Bagi penggemar tato yang biasanya ingin menghilangkan tato berikut teknik menghilangkan tato dikutip dari WebMD, DoctorOz dan BBC,
1. Dermabrasi.
Teknik ini memakai sejenis amplas atau butiran pasir untuk menggosok
kulit hingga lapisan paling luarnya terkelupas. Tinta tato yang terletak
di bawah lapisan tersebut kemudian tinggal dikikis dengan pisau bedah
oleh seorang dokter kulit. Meski mudah dan relatif murah, cara ini memiliki kerugian yakni rasa
sakit yang luar biasa terutama jika ukuran tatonya cukup besar. Teknik
ini berisiko menyebabkan luka, bahkan sering meninggalkan bekas jaringan
parut yang lebih tidak menarik dibandingkan tato itu sendiri.
2. Mengiris kulit.
Teknik lain yang cukup mudah meski tetap harus dilakukan oleh dokter ahli kulit
adalah mengiris kulit yang ada tatonya. Resiko terbentuknya jaringan
parut pada teknik ini lebih besar dibandingkan dermabrasi, sehingga
hanya dilakukan pada jenis tato yang tidak terlalu besar. Mengiris kulit hanya dilakukan pada tato berukuran besar jika teknik
lain tidak berhasil menghilangkannya. Misalnya karena tintanya terlalu
dalam meresap ke dalam kulit atau jenis tintanya memang sulit untuk
dihilangkan dengan cara lain.
3. Cryotherapy.
Tato juga bisa dihilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang suhunya
berada di bawah titik beku. Jaringan kulit yang ditetesi cairan
tersebut akan membeku dan hancur, kemudian luruh bersama tinta tato yang
pada lapisan di bawahnya. Kelemahan teknik yang disebut cryotherapy ini adalah memicu kerusakan kulit yang serius. Dokter tidak bisa menghancurkan tinta tato yang
letaknya di bawah kulit, tanpa merusak permukaan terluar dengan hanya
meneteskan nitrogen cair di atasnya.
4. Krim anti-tato.
Serupa dengan cryotherapy, krim anti-tato juga bekerja dengan cara
menghancurkan tinta tato agar bisa luruh dari permukaan kulit. Krim
semacam ini umumnya berisi larutan trichloroacetic acid (TCA) yang akan
bereaksi dengan tinta namun lebih aman bagi kulit. Kerugiannya tak lain adalah harganya yang sangat mahal, yakni sekitar
US$ 100 atau sekitar Rp 863 ribu untuk pemakaian rutin selama 2 bulan.
Selain itu, efektivitasnya relatif rendah sehingga lebih tepat disebut
menyamarkan tato dan tidak dijamin akan hilang 100 persen.
5. Laser.
Teknologi paling mutakhir untuk menghilangkan tato adalah laser, yang
cukup efektif sekaligus paling aman bagi kulit. Prinsipnya adalah
mengurai partikel tinta di bawah permukaan kulit, agar dapat dihancurkan
oleh sistem kekebalan tubuh alami manusia. Meski aman, teknologi ini cukup mahal dan kadang butuh waktu lebih lama
untuk menghilangkan warna tertentu misalnya hijau, oranye dan putih.
Beberapa orang yang kulitnya sensitif juga dianjurkan memakai tabir
surya setelah menjalani prosedur ini.
0 komentar:
Posting Komentar
SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.
Terima kasih !!!