Photobucket

PERUSAHAAN MUSIK INDONESIA TERANCAM GULUNG TIKAR

PhotobucketPerusahaan label musik di Indonesia saat ini terancam gulung tikar terkait Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika tanggal 18 Oktober, mengenai Pelarangan SMS Premium dan Broadcasting. Bila dalam tiga bulan tidak ada kebijakan pemerintah yang memihak, maka dipastikan ada sejumlah perusahaan yang bangkrut. Perusahaan-perusahaan label di Indonesia telah menggantungkan hidup mereka kepada bisnis RBT dan nada sambung pribadi (NSP). 



Sejak adanya surat tersebut, pendapatan label dari bisnis ring back tone (RBT) menurun drastis hingga 80 persen.  Pendapatan RBT berkontribusi sebesar 90 persen dari pendapatan label. "Saat ini pendapatan turun drastis karena banyak pelanggan seluler yang putus hubungan dengan RBT," kata Jusak selaku Ketua Asosiasi Perusahaan Rekaman Seluruh Indonesia (ASIRI).

Tahun ini omset RBT ditargetkan mencapai Rp 600 miliar, maka nilai tersebut direvisi karena tidak mungkin tercapai. "Sejak ada surat edaran Menkominfo, pendapatan dari RBT langsung terhenti. Saat itu posisi pada Rp 450 miliar dan target tidak mungkin tercapai," ujarnya.

Jusak menambahkan, saat ini sebanyak 70 perusahaan label anggota ASIRI tidak mendapatkan penghasilan dari RBT. Sehingga dalam beberapa bulan mereka diperkirakan bakal mengalami kesulitan keuangan. "Dalam tiga bulan ke depan, mereka akan kesulitan keuangan. Saya memperkiraan akan ada label yang kolaps dan bangkrut," kata Managing Director Warner Music Indonesia itu.Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.

Terima kasih !!!

(c) 2013 ZHALABE "Reading Is FundamentaL" and Powered by BLogger.