Photobucket

MENDIDIK DAN MENGAJAR DENGAN HATI


Photobucket Menerapkan cinta dalam dunia pendidikan, sebenarnya ini bukan merupakan sesuatu yang baru, namun memang masih sangat jarang sekali seorang guru mengajar anak didiknya murni didasari atas perasaan cinta, meskipun ada namun jumlahnya relative sangat minim sekali. Padahal sangat berpengaruh sekali ketika seorang guru mengajar dengan didasari atas rasa cinta.


Mendidik dan mengajar adalah tugas pokok dan tuntunan atas profesi yang di sandang oleh seseorang yang di kenal dengan istilah guru. Siapapun orangnya ketika memutuskan memilih sekolah keguruan sebagai tempat untuk menempa ilmu sudah pasti tahu bahwa konsekuensi pekerjaan yang akan digelutinya adalah mengajar meskipun banyak juga lulusan-lulusan sekolah keguruan yang berprofesi di luar Pakem yang seharusnya.

Banyak guru yang memaknai bahwa profesi guru adalah panggilan hidup sehingga memaknai tiap ucapan dan tindakan sebagai bagian perjalanan panjang untuk melayani anak manusia dalam peradaban (Pendidikan Manusia Indonesia). Oleh karena itu, dalam menjalankan pekerjaannya membutuhkan kesabaran, ketulusan dan dedikasinya dalam membimbing para siswanya untuk menjadi manusia yang cerdas, berkualitas baik pengetahuan dan keterampilan serta berakhlakul karimah.

Mendidik dan mengajar memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena, seorang guru dituntut untuk bisa membantu siswa memahami sebuah materi dan mengawal mereka dalam pencapaian jati diri yang luhur. Pendewaan terhadap aspek intelektual anak didik dalam dunia pendidikan Indonesia pun telah banyak mengabaikan perkembangan kepribadian siswa. Banyak guru yang beranggapan bahwa target tanggung jawab mereka adalah menyelesaikan sebuah materi pelajaran.

Idealnya menjadi guru memang bukan sekadar melakukan pekerjaan biasa, tetapi juga memenuhi panggilan hati dan melakukan perjalanan spiritual. Cita-cita tersebut sesuai dengan undang-undang  Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional bahwa tujuan pendidikan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Pemandangan seperti kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan akan berkurang jika banyak guru memahami hakikat pendidikan seperti yang tersirat dalam amanat undang-undang tersebut.

Guru adalah ujung tombak pendidikan. Siswa menggantungkan sejuta harapannya kepada seorang guru agar menjadi pribadi cerdas dan berkepribadian luhur kelak. Sebagai ujung tombak, tentu kita sangat berharap kepada peran guru dan karismanya di hadapan siswa.

0 komentar:

Posting Komentar

SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.

Terima kasih !!!

(c) 2013 ZHALABE "Reading Is FundamentaL" and Powered by BLogger.