Photobucket

CERITA PILU PENGGUNA TATO HENNA

PhotobucketTato henna merupakan tato kulit sementara (temporari) disebut juga sebagai tato mehndi. Menjadi mode yang sangat populer di Asia Selatan dan di Barat pada akhir 1990-an. Penggunaannya biasanya pada acara-acara khusus seperti pernikahan dan festival, di mana warna akan menjadi gelap karena kulit telapak tangan dan kaki mengandung keratin tingkat yang lebih tinggi.

Bagi calon pengantin wanita yang ingin menghias tangannya dengan henna, perlu berhati-hati. Sudah banyak kabar buruk yang terjadi akibat penggunaan tato ini. Di Arab, seorang wanita masuk rumah sakit karena memakai tato henna. Seperti dikutip dari Emirat Alyoum, wanita tersebut harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami alergi setelah tangannya dipakaikan henna. Tato tersebut dipakainya tepat sehari sebelum pernikahannya.

Sebelumnya, keluarga sang mempelai wanita meminta dua pekerja salon kecantikan di Diba, Fujeirah datang ke rumah mereka. Dua pekerja itulah yang menghias tangan si mempelai wanita dengan henna dan kosmetik tradisional lainnya. Tidak lama setelah henna tersebut dipakaikan ke tangan dan kaki, wanita 18 tahun yang akan menikah itu mengalami alergi. Insiden tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. "Sang wanita dan keluarganya menuduh dua pekerja salon menggunakan bahan-bahan berbahaya pada henna, sehingga dia jadi alergi," begitu tulis surat kabar tersebut.

Memakai henna sebagai tatto memang perlu berhati-hati. Seperti dikutip dari detikhealth, para peneliti di Timur Tengah menemukan kasus leukemia lebih tinggi terjadi pada perempuan lokal. Hasil penelitian menemukan kebiasaan masyarakat lokal untuk menggunakan henna sebagai salah satu hiasan kulit yang menjadi pemicunya.

Peneliti percaya bukan henna itu sendiri yang bermasalah, tapi senyawa yang digunakan sebagai pelarut bubuk henna yang berbahaya. Diketahui masyarakat menggunakan larutan benzena (zat kimia untuk pelarut) yang sudah diketahui menyebabkan kanker. Senyawa ini telah dilarang penggunaannya di berbagai negara, meski demikian masih ada yang menggunakannya.

"Sebagian besar perempuan di Uni Emirat Arab secara rutin menggunakan henna untuk mewarnai kuku, tangan, kaki dan untuk menghias sebagian besar kulit lengan dan kaki dengan alasan sebagai kosmetik," ujar tim dari rumah sakit United Arab Emirates.

Tim ini juga mengungkapkan penggunaan henna harus dibatasi bagi perempuan lokal yang sering menggunakannya. Karena benzena atau bahan kimia lain yang ditambahkan dalam henna bisa menjadi faktor risiko yang paling memungkinkan. Beberapa salon terkadang menambahkan zat aditif kimia lainnya untuk memperbaiki warna yang timbul dari henna.

0 komentar:

Posting Komentar

SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.

Terima kasih !!!

(c) 2013 ZHALABE "Reading Is FundamentaL" and Powered by BLogger.