Perubahan-perubahan pada benda biasanya dapat diamati.
Sifat-sifat benda dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah perubahan. Ada
yang berubah warnanya, ada yang berubah bentuknya, ada yang berubah menjadi
lunak.
Sebagai
contoh cokelat yang dihangatkan dan kertas yang dibakar akan mengalami perubahan
bentuk. Cokelat meleleh dan kertas menjadi abu. Pernahkah kamu memperhatikan
buah atau sayuran yang membusuk? Bagaimana keadaannya?
Buah
segar berbau harum, berwarna cerah, dan tidak lembek. Buah yang busuk berbau
tidak enak. Warna buah pun tampak tidak menarik. Selain itu, buah menjadi
lembek atau berair. Jadi, pembusukan meliputi perubahan bau, warna, bentuk, dan
kekerasan.
Ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada benda:
1.)
Pemanasan.
Amatilah air
yang sedang dipanaskan! Air yang tenang dalam panci akan menjadi cairan yang bergejolak. Air yang
bergejolak karena dipanaskan disebut mendidih. Air mendidih jika semua bagian
air timbul gelembung-gelembung udara. Akhirnya, uap akan keluar dari panci.
Es batu yang
dibiarkan di udara terbuka, lama-kelamaan akan mencair. Suhu ruangan yang lebih
tinggi daripada suhu didalam freezer, menyebabkan es batu menyerap panas dan
mencair.
Mentega yang
dipanaskan juga akan mencair atau melumer. Akan tetapi, jika mentega
didinginkan, mentega kembali memadat seperti semula.
Es berwujud
padat, tetapi jika dipanaskan berubah menjadi air yang berwujud cair. Wujud air
berubah menjadi gas jika dipanaskan.
Jadi, pemanasan
menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud padat dapat berubah menjadi cair. Wujud cair dapat berubah menjadi
gas.
2.)
Pendinginan.
Air yang
didinginkan dapat berubah menjadi es. Uap air yang mengalami pendinginan dapat
berubah menjadi titik-titik air kembali. Contohnya, uap minuman yang menempel pada tutup gelas akan berubah
menjadi butiran air kembali.
Jadi,
pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud, Wujud cair berubah
menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi cair. Air adalah benda yang dapat
berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas.
3.)
Pembakaran.
Kertas yang dibakar
akan berubah menjadi arang. Bentuk kertas yang berupa lembaran berubah menjadi
arang. Warna kertas yang putih berubah menjadi arang yang berwarna hitam.
Kertas yang lebih keras berubah menjadi arang yang rapuh. Bau kertas dan bau
arang juga berbeda.
Demikian juga
dengan pembakaran kayu. Kayu juga akan mengalami beberapa perubahan sifat.
Dapatkah kamu menyebutkan
perubahan-perubahan sifat pada kayu yang dibakar?
Bagaimana bila
karet dibakar? bentuk, warna, kekerasan dan baunya juga berubah.
Selaian itu, sifat karet yang lentur dapat berubah menjadi keras dan tidak
lentur lagi.
Jadi, pembakaran
dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kekerasan,
kelenturan, dan bau.
4.)
Pencampuran
dengan air.
Semen yang
dicampur dengan air mula-mula menjadi cairan yang kental. Akan tetapi,
lama-kelamaan semen akan memadat. Bentuk semen yang berupa serbuk berubah
menjadi padat. Semen yang bersifat lunak menjadi semen yang keras.
Gula atau garam
yang dicampur dengan air, lalu diaduk, akan larut. Bentuk gula sudah tidak
terlihat lagi. Bila airnya diuapkan, gula atau garam berubah kembali menjadi
padat. Jadi, benda yang dicampur dengan air dapat mengalami perubahan bentuk
dan sifat.
5.)
Pembusukan.
Buah, sayur,
atau makanan yang dibiarkan di udara terbuka, lama kelamaan akan mengalami
proses pembusukan. Buah atau sayur yang semula keras lama kelamaan berubah
menjadi lunak dan berair. Warna buah atau sayur berubah menjadi cokelat. Baunya
yang semula harum berubah menjadi bau busuk dan tidak sedap.
Daging hewan dan
ikan yang semula kenyal, lama-kelamaan akan berubah menjadi lunak dan berair. Warnanya pun berubah menjadi bau busuk dan tidak sedap.
Jadi, pembusukan
dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kelenturan,
kekerasan dan bau.
6.)
Perkaratan.
Logam, seperti
besi dan seng, bila terkena air atau uap air, lama-kelamaan akan mengalami
proses perkaratan. Warna besi atau seng berubah menjadi cokelat atau hitam.
Besi atau seng yang semula keras kokoh berubah menjadi rapuh dan mudah patah.
Jadi, perkaratan
dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekerasan.
7.)
Penyubliman.
Orang sering
menaruh kapur barus di dalam lemari atau didalam laci. Kapur barus ini
berfungsi agar lemari atau laci terhindar dari rayap atau serangga sehingga
benda didalamnya (misalnya pakaian atau kertas) lebih tahan lama. Pernahkah
kamu memperhatikan bahwa lama-kelamaan bentuk kapur barus itu semakin mengecil? Kamu juga mencium bau yang
khas dari dalam lemari atau laci yang berisi kapur barus itu. Apa yang
sebenarnya terjadi?
Kapur barus yang
padat dapat berubah wujud gas jika dibiarkan di udara terbuka. Gas tersebut
menghasilkan bau yang tercium oleh hidungmu. Proses perubahan benda padat menjadi benda gas itu disebut penyubliman.
Selain kapur
barus, benda lain yang menyublim adalah es kering. Es kering adalah karbon
dioksida dalam bentuk beku atau padat. Uap es kering sering kali digunakan
untuk memberikan efek asap pada panggung.zhalabe.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.
Terima kasih !!!