Ilustrasi: kesikreatif.com |
Mahar adalah harta yang diberikan pihak calon suami kepada calon istrinya untuk dimiliki sebagai penghalal hubungan mereka. Mahar ini menjadi hak istri sepenuhnya, sehingga bentuk dan nilai mahar ini pun sangat ditentukan oleh kehendak istri. Bisa saja mahar itu berbentuk uang, benda atau pun jasa, tergantung permintaan pihak istri.
Selanjutnya, apakah boleh menunda pembayaran mahar dan apakah mahar tersebut wajib dikeluarkan zakatnya??
Jawabannya yakni dibolehkan menunda pembayaran mahar berdasarkan firman Allah,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.” (Al-Maidah: 1)
Memenuhi pembayaran mahar adalah termasuk bagian dari memenuhi akad,
sebab segala jenis yang menjadi persyaratan dalam akad termasuk bagian
dari akad tersebut. Pembayaran mahar boleh dicicil bila sudah ada
kesepakatan sebelumnya. Dan suami wajib memenuhinya tatkala saat
pembayaran telah tiba.
Jika pembayaran mahar tersebut kontan, maka harta itu menjadi hak istri walaupun terjadi talak faskh atau kematian. Dan mahar yang ditangguhkan tersebut wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat kondisi ekonomi suami baik dan mampu, dan tidak wajib mengeluarkan zakat apabila suami tersebut tergolong miskin.
Penundaan pembayaran mahar sangat meringankan beban pernikahan dan membuat proses pernikahan menjadi ringan. Wanita dibolehkan melepaskan hak maharnya kepada calon suami bila tanpa ada unsur paksaan. Akan tetapi bila ada unsur paksaan atau ancaman mau dicerai, maka mahar tersebut tidak bisa lepas dari tangannya karena tidak boleh memaksanya agar menggugurkan mahar.zhalabe.blogspot.com
Jika pembayaran mahar tersebut kontan, maka harta itu menjadi hak istri walaupun terjadi talak faskh atau kematian. Dan mahar yang ditangguhkan tersebut wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat kondisi ekonomi suami baik dan mampu, dan tidak wajib mengeluarkan zakat apabila suami tersebut tergolong miskin.
Penundaan pembayaran mahar sangat meringankan beban pernikahan dan membuat proses pernikahan menjadi ringan. Wanita dibolehkan melepaskan hak maharnya kepada calon suami bila tanpa ada unsur paksaan. Akan tetapi bila ada unsur paksaan atau ancaman mau dicerai, maka mahar tersebut tidak bisa lepas dari tangannya karena tidak boleh memaksanya agar menggugurkan mahar.zhalabe.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.
Terima kasih !!!