Salah satu rahasia yang diungkapkan
dalam al-Qur’an adalah bahwa manusia tidak segera dibalas atas perbuatan buruk
yang mereka lakukan, tetapi siksa tersebut ditangguhkan hingga waktu tertentu.
Hal ini dikemukakan dalam ayat-ayat sebagai berikut:
“Dan kalau sekiranya Allah menyiksa
manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas
permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun akan tetapi Allah menangguhkan
mereka, sampai waktu tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (Q.s.
Fathir: 45).
“Dan Tuhanmulah Yang Maha Pengampun
lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu
Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang
tertentu yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung
daripadanya.” (Q.s. al-Kahfi: 58).
Bahwa banyak orang yang tidak segera
dibalas atas perbuatan buruk mereka menyebabkan mereka beranggapan bahwa
mereka tidak akan pernah diminta tanggung jawab atas perbuatan jahat mereka.
Anggapan ini menyebabkan mereka tidak mau bertobat, merasa menyesal, dan
memperbaiki kesalahan mereka. Di samping itu, hal tersebut semakin menambah
keangkuhan mereka. Karena terjauh dari hikmah, mereka tidak dapat melihat
bahwa apa yang mereka lakukan itu akan menyebabkan datangnya azab, bahkan azab
tersebut semakin berat di akhirat kelak. Dalam al-Qur’an, Allah menyatakan
sebagai berikut:
“Dan janganlah sekali-kali orang-orang
kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik
bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya
bertambah-tambah dosa mereka, dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (Q.s.
Ali Imran: 178).
Inilah penangguhan yang diberikan Allah
untuk menguji manusia. Namun, tentu saja ada waktu yang telah ditetapkan Allah
sehingga setiap orang akan dibalas atas apa yang mereka perbuat. Ketika waktu
yang ditetapkan ini tiba, maka waktu tersebut tidak dapat ditunda atau
dipercepat, meskipun hanya sesaat. Allah memberi tahu kita bahwa setiap orang
pasti akan memperoleh balasan:
“Dan sekiranya tidak ada suatu
ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah
ditentukan, pasti (azab itu) menimpa mereka.” (Q.s. Thaha:
129).
“Dan Aku tangguhkan mereka. Sesungguhnya
rencana-Ku amat teguh.” (Q.s. al-A‘raf: 183).
KESIMPULAN
Setiap orang yang membaca al-Qur’an
kemudian dicamkan dalam hati dan jiwanya, yang memikirkan tentang kehidupan,
berbagai peristiwa, dan orang-orang di sekitarnya dengan sikap seorang yang
beriman, dan yang menganggap Allah sebagai satu-satunya penolong dapat melihat
rahasia-rahasia yang diungkapkan dalam al-Qur’an. Tidak ada satu peristiwa pun,
yang penting dan yang remeh, terjadi begitu saja; tak ada sesuatu pun yang
terjadi secara kebetulan. Di balik sebuah rahasia terdapat tujuan yang baik,
dan hikmah yang diciptakan oleh Allah. Jika manusia berbuat dengan ikhlas dan
selalu berpaling kepada Allah, maka mereka dapat mengetahui rahasia-rahasia ini
dan hikmah di balik rahasia-rahasia tersebut.
Orang yang dapat memahami rahasia-rahasia
al-Qur’an dan memperhatikan rahasia-rahasia dalam kehidupan ini semakin dekat
kepada Allah dan hubungan dengan-Nya akan semakin kokoh. Orang-orang seperti
ini semakin mengenal Rabbnya, Pencipta langit dan bumi dan akan semakin
memahami kekuasaan-Nya, hikmah-Nya, dan ilmu-Nya. Mereka menyadari bahwa tidak
ada penolong atau pelindung selain Allah. Mereka merasa bergembira ketika
melihat dan memahami hikmah dan rahasia yang diciptakan Allah setiap saat.
Allah menyingkapkan lebih banyak rahasia-rahasia ciptaan-Nya kepada orang-orang
seperti itu. Sekalipun kehidupan orang seperti itu tampaknya biasa-biasa saja
bagi orang lain, namun sesungguhnya Allah menciptakan sesuatu yang luar biasa
kepada orang tersebut setiap saat. Allah akan menunjukkan hal ini kepada
setiap orang yang dengan ikhlas ingin memahami hikmah dan rahasia dalam
ciptaan-Nya.
Allah menyatakan dalam al-Qur’an:
“Sesungguhnya (dalam al-Qur’an)
terdapat peringatan yang jelas bagi orang-orang yang menyembah.” (Q.s.
al-Anbiya’: 106).
(HARUN YAHYA)
0 komentar:
Posting Komentar
SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.
Terima kasih !!!