1. Romawi kuno
2. Kekaisaran China
4. Era Renaissance
5. Abad ke-18
6. Era Victoria
7. Era 1950an
Bagi masyarakat romawi kuno, kulit mulus tanpa cacat adalah simbol
kecantikan. Namun Tahi lalat, bintik-bintik, dan tanda lahir dianggap sebagai masalah atau tanda kesialan. Karena itu, wanita Romawi berusaha untuk menghapus atau
memudarkan menggunakan abu yang terbuat dari siput.
2. Kekaisaran China
Dalam pengobatan China klasik, ada sebuah tradisi moleomancy, yaitu
ramalan berdasarkan tahi lalat dan tanda lahir. Nasib baik atau buruk
bisa dilihat dari tanda khusus ditentukan dari sembilan titik di wajah,
yang merupakan titik kemakmuran. Termasuk juga ukuran dan warna tanda
lahir. Tahi lalat paling mudah dilihat dan dianggap sebagai peringatan atau pengingat nasib dan keberuntungan.
3. Zaman Yunani Kuno
3. Zaman Yunani Kuno
Orang Yunani kuno percaya bahwa tahi lalat dan tanda lahir dapat
memprediksi nasib seseorang. Bahkan, Melampus, juru tulis Raja Ptolemeus
I, menulis traktat perkiraan nasib seseorang secara keseluruhan
berdasarkan letak tahi lalat. Rupanya, tahi lalat di pipi berarti kekayaan masa depan yang besar. Sementara, mereka yang memiliki tanda
lahir di bagian belakang tenggorokan hidupnya akan berakhir dipenggal.
Orang-orang di zaman Renaissance memiliki ide yang terbilang aneh
seputar tahi lalat. Salah satunya adalah Quack Richard Sanders yang
menciptakan ‘sistem’ yang ia klaim dapat digunakan untuk mencari tahu
orang-orang yang memiliki tanda lahir yang sama.Saat itu, tanda lahir diyakini dapat menggambarkan kepribadian.
Jadi, jika Anda dapat menemukan letak tahi lalat dan tanda lahir
seseorang, maka bisa diketahui apakah kelak ia akan jadi suami, teman
atau mungkin mitra bisnis yang baik atau tidak.
5. Abad ke-18
Pada abad ke-18, mouches yang artinya terbang, merupakan ‘noda’ yang
jadi tren di kalangan wanita. Noda yang dibuat pada wajah ini seperti tanda kecantikan dan sangat populer di kalangan wanita Eropa Barat.
Begitu banyak para desainer mulai mengembangkannya. Bahkan ada yang
membuat ukuran besar dan mouches terlihat seperti seseorang yang ditarik
oleh empat ekor kuda.
6. Era Victoria
Pada era Victoria berkembang frenologi, atau ‘ilmu’ yang menganalisis
kepala seseorang untuk mengetahui kepribadian, kecerdasan, dan karakter
secara keseluruhan. Bahkan ada moleoscopy, sub-genre khusus yang diklaim
mampu mengidentifikasi ciri-ciri karakter berdasarkan letak tahi lalat.
Misalnya, jika ada tanda lahir atau tahi lalat di sisi kanan dahi
mereka dianggap sangat cerdas dan kompeten. Jika tahi lalat ada di sisi
kiri dahi, mungkin Anda tipe orang yang boros.
7. Era 1950an
Pada era 1950an, tahi lalat dianggap sebagai simbol seksualitas.
Seperti Marilyn Monroe, ia memiliki tahi lalat besar di bagian sebelah
kiri dekat dengan bibirnya. Lalu, Madonna dan Cindy Crawford juga
memiliki tahi lalat dekat bibir. Dulu, tahi lalat dekat bibir dianggap
penanda seseorang yang memiliki sensualitas tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar
SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.
Terima kasih !!!