PEMKAB ENREKANG TAK MAMPU BIAYAI PILKADA

ENREKANG, SULAWESI SELATAN -- La Tinro Minta Pilkada Bupati dan Gubernur Disatukan. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Enrekang yang rencananya akan dihelat 2013 mendatang, terkendala masalah anggaran.

Pengajuan usulan ke Pemkab Enrekang senilai Rp14 miliar tak bisa terpenuhi, sebab Pemkab Enrekang tak mampu karena keterbatasan anggaran yang dimiliki. Hal tersebut diungkap Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung saat menerima kunjungan anggota KPU Enrekang, di ruang kerjanya, Senin kemarin. "Pemerintah daerah tidak memiliki dana yang cukup untuk menyelenggarakan Pilkada dengan anggaran Rp14 miliar seperti yang diusulkan KPU Enrekang," katanya, di depan Ketua KPU Enrekang, Usman Abdullah, didampingi anggota KPU lainnya, Asram, Suardi, Bahar dan Rahma serta Sekretaris KPU Enrekang, Sadeng. Terkait hal ini, bupati dua periode ini mengharapkan agar pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Enrekang dan provinsi Sulsel digabungkan untuk meminimalisir anggaran. "Kalau memang memungkinkan disatukan," pintanya. 

Diungkapkankan, anggaran di atas Rp 10 miliar untuk saat ini, daerah tidak mampu, apalagi hingga Rp 14 miliar. "Berapa pun jumlahnya, tidak ada masalah sepanjang keuangan daerah ada. Tapi bicara saat ini, jangankan Rp14 miliar, Rp 10 milar saja tidak bisa," kata La Tinro yang didampingi Wabup Enrekang, H Nurhasan. Untuk percepatan Pilkada, menurut La Tinro, akan memberikan ruang kepada bupati terpilih untuk dapat mengetahui tupoksinya. Ia lalu mengenang pengalamannya sejak pertama kali menjadi Bupati. "Disposisi surat saja harus kita teliti. Tidak sembarang disposisi," tandasnya. Menanggapi hal itu, Usman Abdullah mengaku belum dapat mengambil kesimpulan masalah penggabungan pemilukada yang seperti yang diminta Pemkab Enrekang. Usman minta waktu untuk berkoordinasi dengan KPU Provinsi. "Insya Allah Pak, kami akan koordinasikan ke KPU Provinsi masalah ini. Kami belum bisa menentukan sikap," kata Usman. (mur/lim)

(Sumber: Pare Pos, SELASA, 25 OKTOBER 2011)