AKHLAK DALAM ISLAM

Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Imam Gasali):::: pendapat lain prof.Dr.ahmad amin, Akhlak adalah kehendak yang dibiasakan.

Etika dan moral adalah tata tertip, tingkah laku,yang dianggap baik dan luhur dalam satu lingkungan masyarakat.Dalam bhs.Arab, Akhlak berarti budi pekerti, peramai, tingksh laku.sedangkan Etika dalam bhs.Yunani (Etos) berarti adapt istiadat.Dan Moral dalam bhs.latin berarti kebiasaan yang merupakan lahiria(most & mores)

Perbedaan antaraakhlak, etika, dan moral yaitu:

1. perbedaan dari segi etimologi dan terminologinya
2. berbeda sumbernya, akhlak adalah wahyu dan sunnah Rasulullah sedangkan etika dan moral berasal dari aturan-aturan yang dibuat oleh masyarakat.
3. akhlak bersifat absolute,universal dan abadi, sedangkan etika dan moral bersifat relative dan subjektif, local dan temporal.
4. sanksinya akhlak bersifat dunia akhirat sedangkan etika dan moral bersifat sementara.

Adapun etika dan moral bersifat rasio yang bersifat subjektif dan relative mengakibatkan timbulnya bermacam-macam aliran dan menentukan defenisi tentang kebaikan. Aliran tersebut adalah:

1.      aliran emperisme(pengalaman)

2.      aliran intisme

3.      aliran rasionalisme

4.      aliran tradisionalisme

5.      aliran edolisme(kebahagiaan)

6.      aliran evolusme

Sumber akhlak dalam islam adalah ukuran baik buruk, atau mulia dan tercela sebagaimana ajaran islam.sumber ahklak adalah Al Quran dan sunnah bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana konsep etika dan moral dan bukan pula karena baik atau buruk dengan sendirinya sebagaimana aliran Mutawassirah.

Dalam konsep akhlak, segala sesuatu itu dinilai baik atau buruk, terpuji atau tercela semata-mata karena al Quran dan sunnah(SARA).misalnya kenapa sabar, pemaaf dan jujur dinilai baik, tidak lain karena SARA melihat menilai semua sifat-sifat itu baik.sebagaimana pula sebaliknya kenapa dendam, kikir dan dusta dinilai buruk tidak lain karena SARA menilainya demikian.

1. Akhlak Rabbani.

Akhlak dalam islam bukanlah moral yang kondisional dan situasional, tetapi akhlak yang benar-benar bersumber dari Al Quran dan sunnah, Memiliki nilai yang mutlak. Akhlak Rabbani yang mampu menghindari kekacauan nilai moralitas dalam hidup manusia.

2. Akhlak Manusiawi.

Ajaran akhlak dalam islam sejalan dan memenuhi tuntunan fitrah manusia, kerinduan jiwa manusia kepada kebaikan akan terpenuhi dengan mengikuti ajaran akhlak dalam islam.

3. Akhlak Universal.

Mencakup segala aspek hidup manusia, baik dimensi vertikal maupun horisontal. Sebagai contoh dalam Al Quran ada keburukan yang wajib dijauhi, misalnya menyetukui Allah S.W.T

4. Akhlak Keseimbangan.

Ajran akhlak dalam islam berada ditengah antara yang menghayal manusia sebagai malaikat yang menitik beratkan segi kebaikannya dan antara   menghayalkan manusia sebagai hewan yang menitik beratkan manusia segi keburukannya. Akhlak dalam islam memenuhi tuntutan kebutuhan jasmani dan rohani secara seimbang, memenuhi tuntutan hidup bahagia dunia akhirat secara seimbang.

5. Ahlak Realistik.

Ajaran akhlak dalam islam memperhatikan kenyataan hidup manusia, meskipun manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki kelemahan-kelemahan. Sehingga dalam kelemahannya itu, manusia memungkinkan melakukan pelanggaran. Oleh sebab itu, islam memberikan kesempatan bagi manusia untuk memperbaiki diri dengan bertaubat. zhalabe.bLogspot.com