Jika anda ingin memberikan dukungan kepada pecandu rokok sebaiknya jangan pernah katakan lima kalimat dibawah ini. Jangan sampai dukungan anda justru menjadi pematah semangatnya untuk berhenti merokok. Mungkin anda bermaksud baik dengan memberitahukan bahaya kesehatan yang akan dia alami , namun cara itu justru bisa membuatnya enggan menghentikan kebiasaan buruknya itu.
Berikut ini lima kalimat yang saya maksudkan tadi, diLansir dari Care2:
Berikut ini lima kalimat yang saya maksudkan tadi, diLansir dari Care2:
1. "Kamu nanti bisa kena kanker paru-paru!"
Memang
benar, merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru, emfisema, dan
penyakit kronis lainnya. Namun mengingatkan hal tersebut kepada orang
yang mencoba berhenti merokok, akan membuat mereka muak. Mereka mungkin
telah mengetahui semua resiko tersebut jauh sebelum anda mengingatkan.
Sehingga ketika anda memperingatkan mereka tentang resiko terkena
kanker, mereka cenderung akan mengalihkan topik pembicaraan atau justru
menghindari obrolan dengan anda.
2. "Kalau kamu sayang aku, kamu harus berhenti merokok"
Para
ahli menyatakan, apabila perokok percaya mereka bisa berhenti, pasti
mereka akan melakukannya tanpa perlu alasan lain. Jika anda berkata
seperti itu kepada pasangan, hal tersebut hanya akan membuat dia merasa
bersalah dan marah kepada anda, karena kalimat itu justru membuat dia
merasa payah dan tak berdaya.
3. "Merokok itu menjijikkan, kenapa kamu kenapa tidak berhenti saja?"
Membuat
perokok merasa lebih buruk merupakan hal yang kontraproduktif. Perokok sebenarnya sudah tahu bahwa tindakan
mereka salah. Namun, sebaiknya anda tidak membuat mereka lebih merasa
bersalah lagi dengan mengatakan hal-hal yang negatif. Hal tersebut
justru akan membuat jarak semakin jauh antara anda dan orang yang
berusaha berhenti merokok. Gantilah kata-kata negatif itu dengan yang
lebih positif seperti, "Apa yang bisa aku bantu agar pola hidup kamu
lebih sehat?" Kalimat seperti itu terdengar suportif dan dia pun lebih
merasa didukung.
4. "Lihat napas kamu, mulai sesak kan?!"
Daripada
melontarkan kalimat yang bersifat memojokkan, lebih baik dukung dia
dengan tindakan. Susan Gayle, ahli dalam masalah kecanduan dari New
York, menyarankan agar anda mengajak pasangan untuk melakukan aktivitas
yang bisa menyehatkan paru-paru seperti jogging, berdansa, atau olahraga
lainnya. Dari situ, pasangan anda akan sadar bahwa napasnya sangat
pendek dan terasa sesak. Dengan begitu, dia akan mencoba berhenti dengan
sendirinya tanpa perlu mengintimidasi dia dengan kata-kata yang
menakutkan.
5. "Kamu mau anak-anak melihat kamu merokok?"
Walaupun
dari luar para perokok terlihat menikmati hobinya menghisap nikotin,
sebenarnya mereka malu terhadap dirinya sendiri karena kecanduan dan
sulit berhenti. Akan sangat percuma apabila anda mempermalukan mereka
dengan kata-kata di atas, karena pada dasarnya mereka telah merasa
seperti itu. Jauh lebih efektif bila anda mengambil pendekatan yang
berlawanan, yaitu membuat mereka membayangkan betapa bangganya mereka
ketika berhasil berhenti merokok dengan berkata, "Kamu akan menjadi
contoh yang baik untuk anakmu kelak, saat dia tahu pengorbanan kamu
untuk berhenti merokok."
0 komentar:
Posting Komentar
SiLahkan tinggaLkan komentar sebagai jejak bahwa Anda pernah berkunjung di zhaLabe.bLogspot.com.
Terima kasih !!!